![]() |
by yours truly - pictures from unsplash. |
Tahun baru itu memang “lembar bersih” yang membuat orang jadi lebih hopeful termasuk dengan dirinya sendiri. Meskipun memang banyak yang bilang “mulai itu bisa kapan saja, nggak usah tunggu tahun baru”, tetap saja, bagi saya, tahun baru itu semacam kesempatan untuk memulai lagi.
Nggak heran, saya juga termasuk orang yang gemar memulai sesuatu di awal tahun. Nge-blog lagi, contohnya. Tahun baru menjadi semacam waktu reset untuk saya: selain sudah liburan akhir tahun, juga memberikan imaginary blank slate untuk memulai, nggak perlu khawatir dengan kegagalan-kegagalan kemarin ahahaha….
Selain itu, tentu saja ada hal klasik yang biasa dibuat di tahun baru: resolusi. Mungkin ada yang bilang resolusi itu klise, tapi saya bagi saya resolusi adalah cara untuk me-reset. Nggak pernah kumplit-plit selesai dengan ideal, namun tetap bagus karena saya mencoba hahaha.
Tahun ini saya ingin fokus dan menyederhanakan tujuan. Lagipula, menyayangi diri sendiri itu butuh skills. Merencanakan adalah salah satunya--setelah setiap tahun seringkali berhenti di tengah jalan.
Mengubah Cara Pandang
Fokus pada input, bukan output
Sebelumnya, sulit bagi saya untuk melakukan ini. Saya cenderung memberikan “targetan” kepada diri sendiri, karena kalau tidak ada capaiannya, rasanya nggak asyik dan jadi kurang semangat.
Padahal, hal ini juga yang bisa jadi bumerang: karena tidak tercapai, semangat pun hilang.
Apa pasal?
Ini karena target saya biasanya berbentuk output, angka yang “harus tercapai dan dilakukan”. Misalnya 52 post blog, mengurangi 5 kg berat badan, tabungan sampai sekian juta di tahun itu, dan sebagainya. Karena setelah itu saya menuliskan action plan, saya merasa sudah melakukan hal yang benar.
Kesalahan saya adalah jadi terpaku dengan angka-angka tersebut. Ketika tidak tergapai, rasanya langsung ingin mundur (dan ujungnya mundur beneran). Tahun ini, saya hanya membuat hal-hal yang ingin saya lakukan, idealnya setiap hari.
Hal yang saya lakukan itu tentu saja berhubungan dengan target yang ingin saya capai. Tapi kali ini tidak ada target angka apa pun. Yang penting lakukan terus, jangan terputus. Sejauh ini, saya merasa kepala saya lebih lega, karena fokus saya ada di “melakukan”, bukan mencapai.
One thing at a Time; satu-satu, jangan sekaligus
Meskipun saya membaca teori di atas berkali-kali, namun saya tidak pernah menerapkan hal tersebut benar-benar. Setiap tahun, selalu ada daftar panjang untuk saya “tingkatkan” setiap tahunnya, dan biasanya saya selalu kewalahan sendiri dengan hal-hal yang harus dicapai tersebut.
Mengurangi daftar panjang “perbaikan” rasanya tidak sah. Karena banyak hal yang perlu ditingkatkan, semua hal perlu diubah. Jadinya saya mengubah semua sekaligus--dalam rangka bertransformasi for a better me--and ended up with nothing at all. Hahahaha.
(Plus menganggap diri sendiri sebagai orang yang gagal, pasrah, dan… ya sudahlah)
Pandemi dan segala dinamikanya, beserta emotional roller coaster di dalamnya tentunya, akhirnya membuat saya dipaksa “berhenti”. Berhenti membuat target tidak realistis, berhenti mencoba mencapai semuanya sekaligus.
Tahun ini, sesuai dengan motto utama saya: One thing at a time--alias satu-satu, saya memutuskan untuk nggak ngoyo. Buat apa mendaftar segala hal dan ingin mencapai semuanya, tapi akhirnya nggak bisa mencapai apa-apa? (Huhuhu).
Tentu saja saya masih bisa melakukan hal-hal lain yang ingin saya tingkatkan juga. Hanya saja tidak ngoyo, sambil jalan saja, yang penting tujuan utama tercapai.
Baca juga: Plan With Me, 2021: One Thing at a Time
Buat Tracker
Ehhh, ini hal yang paling malas saya lakukan. Mau meningkatkan diri ya meningkatkan diri saja lah, jangan terobsesi dengan tracking! Begitu pikir saya.
Padahal hal ini berlawanan dengan pemikiran bahwa setiap target harus ada capaiannya. Lha, bagaimana caranya mencapai kalau tidak ada alat ukurnya, ‘kan? Nggak heran saya seringkali gagal di tiga bulan pertama. (Baru ngeh pas nulis ini, anyway 😂)
Kali ini justru terbalik: mencatat progres adalah prioritas, namun tidak ngoyo mengejar hasil. Yang penting berusaha terus agar hal-hal tersebut tetap dilakukan, whether I’m on a bad day or not, whether I'm in chaos or not.
Untuk tracking, saya menggunakan aplikasi Notion, karena aplikasi itu yang saya buka setiap hari ketika kerja. Contoh habit tracker yang bisa diduplikasi bisa didapatkan di sini. (Cerita lebih lanjut soal Notion akan menyusul!)
2 Hal yang Ingin Saya Tingkatkan di 2021
Tentu saja, masih seperti kemarin-kemarin, saya punya sederetan hal yang ingin saya tingkatkan. Tetapi tahun ini saya mau fokus sedikit demi sedikit saja. Kalau ditarik secara garis besar, dari hal-hal yang ingin saya lakukan, ada dua aspek yang ingin saya tingkatkan - dari sisi fisik dan mental.
Nanti dulu soal beli rumah, nanti dulu soal tabungan. Untungnya di departemen tabungan sih saya nggak ada masalah, karena sudah disiplin menabung dan memenuhi pos-pos yang ada.Terlepas dari itu, tahun ini saya memang ingin investasi untuk diri sendiri, baik dari menjaga kesehatan tubuh maupun pikiran.
Jadi? Sederhana saja: sehat tubuh dan meningkatkan kualitas berpikir. Itu garis besarnya. Nah, rincinya?
Kesehatan Fisik - Bergerak Setiap Hari.
Sudah berapa kali saya cerita di sini kalau fisik saya nggak begitu bagus sepanjang tahun 2020. Mulai dari stres yang bikin asam lambung naik, alergi terus-menerus, dan berat badan yang naik tidak terkendali.
Awalnya sih ya saya cuek, toh tubuh biasanya kembali normal seiring dengan kembalinya aktivitas sehari-hari. Masalahnya, sudah hampir setahun ritme aktivitas hidup kita berubah, and it seems that it won’t change for any time soon.
Jadi ya, in default, kalau saya nggak mengubah kebiasaan secara drastis, akan bahaya untuk tubuh. Ini sudah mulai berasa, dan saya harus sungguh-sungguh sekarang 😣
Memasukkan gerak fisik ke dalam rutinitas pagi.
Ini adalah langkah pertama yang dilakukan. Target olahraga tiga kali seminggu sepertinya ketinggian buat saya yang setahun ini jadi couch potato, hahahaha!
Jadinya target saya nggak muluk-muluk: Yang penting saya bergerak setiap hari. Agar tidak lupa, sebaiknya dilakukan begitu bangun tidur. Secara tidak langsung ini berarti saya membetulkan morning routine saya juga, karena harus menambah waktu untuk berolahraga.
Bonus bangun lebih pagi ini tentu saja saya terima dengan senang hati, karena dasarnya saya memang morning person. Untuk olahraganya, ke depannya saya akan menambahkan beberapa bodyweight training, tapi sekarang sih disiplin melakukan low-impact stretch saja dulu.
(fyi, ototnya bunyi kretek-kretek gitu setiap gerak.)
Mengambil istirahat saat bekerja.
Kadangkala kalau sedang sibuk, saya bisa lupa istirahat. Bangun dari kursi pun tidak. Hal ini mulai berefek buruk pada saya: low back pain alias nyeri punggung sering menyerang, belum lagi dehidrasi karena kurang minum.
Istirahat juga sebenarnya baik agar saya bisa berkonsentrasi di sesi berikutnya. Ini bukan hal yang sulit dilakukan selama ada reminder. Lagian siapa yang nggak suka istirahat, ya kan.
Agar saya bisa istirahat lebih teratur, saya menggunakan software gratis, Eyeleo. Software ini memberikan kita reminder setiap waktu yang ditentukan (kalau saya setiap dua puluh menit) untuk bangkit dari kursi dan bergerak atau melakukan stretching ringan.
Soon, belajar lari.
Ini jangka panjang yang tidak saya rencanakan untuk sekarang. Bisa jadi dilakukan tahun ini, bisa jadi juga tidak. Setelah tiga bulan mungkin akan saya review kembali.
Lari adalah olahraga yang paling saya benci dari dulu, dan saya paling nggak bisa lari. Jangan harap saya bisa melakukan maraton, lari jarak pendek aja udah kayak hilang nyawa separuh. Makanyaaa, pasang target bisa maraton tahun ini kayaknya masih kejauhan.
Tapi saya selalu ingin bisa lari, karena ingin meningkatkan ketahanan paru-paru, dan pastinya baik untuk sinusitis yang saya derita. Masih belum saya canangkan sekarang, namun InsyaAllah akan dijalankan.
Mind Improvement - Menulis dan Membaca yang Bermanfaat 🤗
Tidak cuma fisik, mental saya juga lumayan exhausted di tahun 2020. Fisik dan mental bertautan, nggak salah juga bilang mereka saling mempengaruhi. Stres bikin asam lambung, asam lambung bikin stres, and so on. Nggak selesai-selesai deh.
Belum lagi alergi yang muncul kalau saya stres, mulai dari gatal-gatal dan sinus yang bengkak bikin susah tidur (dan parno).
Setelah refleksi diri, hal tersebut terjadi karena lose self-control sih. Saya cenderung memilih kegiatan yang memberikan short-term reward tapi destroying long term reward in the process. Contohnya mindless social media scrolling and browsing (karena saya bekerja di ranah sosial media juga, jadinya sulit untuk menghindar).
Sulit bukan berarti tidak bisa. Saya hanya perlu trigger lebih untuk kegiatan-kegiatan lain yang saya suka dan tentu saja memberikan mind improvement.
Menulis setiap hari.
Ini sudah saya jelaskan lebih rinci di postingan sebelumnya, dan sekarang sedang saya lakukan. Sebelumnya, menulis saya jadikan kegiatan yang “spesial”: harus dijadwalkan, harus jelas akan menulis apa, dan harus selesai.
Ternyata target itu tidak sustainable untuk saya, dan malah membuat saya meninggalkan kegiatan menulis. Sekarang, saya menjadikan menulis sebagai hal yang biasa dan saya prioritaskan - dan dimasukkan ke dalam rutinitas pagi, waktu di mana saya paling fokus.
Saya menulis tiga puluh menit sampai satu jam setiap harinya, terlepas dari selesai atau tidak. Ternyata, saya malah menulis jauh lebih banyak dibandingkan kalau saya menjadwalkan secara khusus. Senang :D Semua terkumpul dalam draft-draft post yang menunggu di-polish dan publish. Tapi saya nggak mau ngebut, pelan-pelan saja dipublikasikannya.
Membaca setiap hari.
Alatnya sudah disiapkan, niatnya sudah ada, tinggal waktunya yang disediakan. Sesungguhnya, ini termasuk kegiatan leisure, jadi mudah saja untuk dilakukan. Tapi kadang, masih kalah dengan godaan buat mindless scrolling dan browsing.
Nggak ada target khusus selain 12 buku di tahun ini, tapi itu pun tidak ketat; kalau kurang tidak apa-apa, kalau lebih ya bagus. Berhubung saya sudah beli kindle, jadi yang bisa saya lakukan untuk mengurangi godaan scrolling adalah meninggalkan ponsel ketika sudah waktunya istirahat atau waktu luang.
Sejauh ini sih tentu masih sulit untuk fokus. Tapi kalau sudah tenggelam, ya tetap bisa lupa waktu kok. Kalau kata suami saya, “mukanya sewot banget.” Karena muka saya yang lagi serius baca tuh kayak orang lagi sewot 😅
Private personal project.
Lagi, ini adalah tujuan jangka panjang. Bisa terlaksana di tahun ini, bisa tidak. Secara tidak langsung, peningkatan kualitas hidup dengan hal-hal yang saya lakukan di atas akan memberikan saya lebih banyak waktu dan fokus untuk melakukan hal lain.
Proyek pribadi ini bisa berupa belajar, seperti yang saya utarakan di postingannya mbak Jane tentang lifelong learning; atau membuat sesuatu (bukan blog), yang tahun lalu juga sempat saya lakukan tapi kurang maksimal. Kali ini saya nggak mau buru-buru, pelan-pelan saja menyesuaikan dengan kemampuan diri. Doakan saya ya. (Kayak Benteng Takeshi).
![]() |
ini tuh jebakan umur banget yaak... |
Baca juga: Antara Rebahan, Menjaga Kesehatan, dan Melindungi Pikiran Saat #dirumahaja
Final Verdict
Sesungguhnya, mendeklarasikan ini lumayan bikin saya ketar-ketir karena ini berarti saya mengumumkan target saya pada blogosfer. Tentu saja, akhir tahun nanti harus ada review juga, jadinya. Or quarter review, biar nggak kaget dan ada alasan untuk ngasih [s]insentif[/s] reward pada diri sendiri.
Meskipun sebenarnya, hal-hal yang ingin saya lakukan itu sesungguhnya akan jadi reward tersendiri untuk diri. Karena memang semua itu untuk kebaikan diri sendiri. Jadi setiap kali pusing dan mau nyerah, kayaknya saya harus balik dan lihat postingan ini lagi.
Anyway, terima kasih pada Mbak Eno (Creameno), yang membuat saya jadi menuliskan hal ini lebih rinci. Sebelumnya, hal-hal ini hanya jadi coretan bebas di agenda untuk saya ingat sendiri, dibaca sendiri, dilakukan sendiri.
Berkat challenge yang diadakan blognya, saya jadi menuliskannya dengan lebih sistematis dan membuatnya dibaca oleh dunia, jadi sepertinya saya harus lebih konsisten dengan hal yang ingin saya lakukan di tahun ini 😎
Semangat buat saya (dan kamu juga),
Mega
Nice writing Meg... hahahaha.. Kenapa harus ketar ketir? Takut tidak tercapai yah.. wakakakakaka...
BalasHapusTidak bakalan mudah, tetapi saya pikir kalau kita konsisten dan bisa menerima bahwa jalan kita tidak akan mulus, saya rasa target itu akan tercapai. Kalau pun meleset tidak akan banyak dan intinya untuk perbaikan diri akan terpenuhi.
Terus saja menulis seperti ini Meg, saya pikir dalam 2-3 bulan ke depan, dikau akan sudah merasa nyaman dan semakin nyaman ke depannya.
Cemunguttzzz
Iyaaa mas. Jadi terlihat ya kalau dari awal saya orangnya pesimisan dan udah demot di awal. Lucky, dengan adanya challenge ini, saya "dipaksa" nongol dan lebih berkomitmen. Berkomitmen sama kerja dan hal lain kok bisa, sedangkan sama diri sendiri malah susah 😅😅
HapusBetul, saya harus meningkatkan kekuatan saya untuk menerima bahwa memang rencana ini tidak akan ideal. Janji untuk "menulis setiap hari, walaupun seadanya" setidaknya tidak begitu tergantung dengan faktor kesempurnaan. Yang penting dilakukan.
Terima kasih buat semangatnya paklik! (lho, kok jadi paklik) (kan katanya oom, jadi paklik online)
Horeee.. baru kali ini ada yang manggil paklik.. horee.. dapet sebutan baru.. wakakaka
HapusSemangat Mega. You can do it (pake bahasa asing wakakakak)
Ternyata kita kurang lebih sama yaa, Mbaaa. Sebelumnya lebih fokus pada output, angka dan angka. Ujung-ujungnya nggak tercapai karena udah lelah duluan sebelum memulai 😂 kalau perihal tulisan di blog, sejak 2019 aku fokus pada goal mingguan aja, misalkan dalam seminggu nulis 1-2 postingan. Lebih dari itu yaa bagus. Jadi nggak terbebani dengan angka yang lebih besar seperti "oh harus nulis 8 tulisan dalam sebulan!". Liat angka 8 aja kayaknya udah ketar-ketir 🤣 dan ternyata benar aja, dengan sistem seperti ini malah memberikan hasil di luar dugaan hihi
BalasHapusSooo, aku percaya Mba Mega juga pasti bisa melampaui semuanya! Good luck for all of your resolutions yaa, Mbaa. Semoga Mba Mega tetap semangat menghadapi setiap tantangan yang akan ada di depan. Ganbatte!
P.S. kangen euyy liat editan foto scrapbook ala Mba Mega gini ❤
Wkwkwkwk... kaum-kaum kayak kita pasti penasaran kalau nggak dituliskan ya mbak, kayak harus jelas dulu ini dan itunya sebelum mulai. Tapi malah suka nggak mulai atau overwhelmed sebelum mulai... (atau saya aja yang giniii?) 😆😆
HapusIya betul, tahun kemarin kek lebih fokus ke "harus menghasilkan post di blog sekian biji per bulan", dan sedih ketika nggak tercapai, malah bikin demot. Sekarang saya nggak berencana sama sekali untuk menyelesaikan artikel samapai kepost, eh malah udah berhasil post tiga artikel sejauh ini...
Huhuhu senang ada yang notice editan-editan kecil itu 😁 however, karena sekarang fokus ke tulisan, mungkin kolase2 digital ini akan muncul agak jarang. Good luck for your resolutions too, mari kita sama-sama hadapi tantangan iniii 😁
Halo Mbak Mega salam kenal, baca tulisannya Mbak Mega yang tentang olahraga itu rasanya aku tertampar-tampar hahahah karena selalu aja ngerencanain tapi nggak bertahan lama :(
BalasHapusPadahal kan investasi di kesehatan sama pentingnya dengan investasi di keuangan ya :(
Tantangan terbesar sih buat aku, karena kalau udah duduk baca gitu jadi keasikan dan bisa seharian duduk aja hehehehehe.
Dan berpatokan pada angka itu bener banget bikin stres, tapi kadang masih aja gitu lirik-lirik angka tapi terus menyadarkan diri sendiri untuk ingat kalau angka bukanlah segalanya xD
Thanks for sharing Mbak Mega <3
Salam kenal mbak Endah! Duh, boro-boro mbak Endah, saya juga menampar diri sendiri berkali-kali nih, soalnya tiap kali nulis mau olahraga di blog ini, concrete-plannya selalu nggak matang atau malah lupa. semoga tahun ini nggak begitu.
HapusKarena betul, investasi kesehatan itu nggak bernilai. Jujur kalau saya nggak merasakan keluhan pada kesehatan saya, saya nggak bakal ngeh. Semoga saja masih belum terlambat 😅 terima kasih sudah mampir!
Aku setuju si sama catatan resolusimu hanya saja kalo aku buat terlalu banyak resolusi malah bingung haha jadi lebih tepatnya langsung jalani saja hehe
BalasHapushahaha itu dia. saya kalau nggak ditulis malah lupa :D jadinya ditulis, tapi beda dengan tahun lalu, sekarang jauh lebih sedikit 😄
HapusHalo kak Mega, salam kenal sebelumnya 😁
BalasHapusTulisannya lengkap sekali, saya sampai kagum. Banyak sekali hal yang ingin dicapai, tapi seperti kak Mega yah "satu-satu"
Untuk urusan olahraga, saya rasa memang setahun kemarin mayoritas orang sudah jarang melakukannya karena pandemi. Kecuali yang menang ikut euforia sepedaan waktu itu. Saya sendiri menyadari hal itu dan mulai olahraga lagi sekitaran Oktober kemarin. Meski sekarang kendor lagi karena UAS, tapi setelahnya akan saya genjot lagi.
Untuk baca buku sendiri, saya belum menghabiskan satu buku apapun sampai hari ini. Sudah baca beberapa buku, tapi masih beberapa lembar dan lagi-lagi masih prioritas masih tersita oleh hal lain.
Kalo resolusi sendiri, bukannya mau nyebut klise, tapi semua orang punya preferensi masing-masing dan saya memilih untuk tidak lagi melakukan hal itu. Kalo mau dibilang go with the flow juga, tentu tidak kalah klise 😄
Salam kenal juga Mas Rahul!
HapusHahaha, kebiasaan baik (dan buruk) saya emang gitu, kalau nulis suka kepanjangan. Statement yang bilang "bikin artikel blog jangan panjang-panjang supaya pembaca nggak bingung" sepertinya nggak applicable ke saya, karena saya emang hobi bikin orang bingung. (Yeeee)
Duh, saya tuh euforia sepedaan aja sampai nggak ikutan. padahal sepedanya ada, sekarang bannya kempes karena jarang dipakai. ada aja alasannya, tapi kan sebenarnya, kalau sudah niat pasti jalan, ya.
Hehehe... meskipun saya pernah mencoba "go with the flow" juga, harus saya akui saya malah jadi kelelep alias bablas. Jadi sekarang saya terima diri sendiri yang selalu butuh reset tahunan. Tinggal caranya saja yang diubah.
Semoga tahun ini berjalan baik untuk kita, ya!
Hi Kak Mega! Tulisan Kak Mega ternyata dirindukan oleh banyak orang termasuk diriku 🙈
BalasHapusAnyway, untuk bagian olahraga lari, kok aku tersentil ya? HAHAHA aku paling nggak bisa deh kalau lari 🤧 setiap olahraga lari, aku paling males. Awalnya sih kencang larinya, tapi baru 20m juga udah ngos-ngosan 🤧 apalagi jika disuruh keliling lapangan, bayanginnya aja udah males 🤧. Tapi aku salut dengan Kak Mega karena mau keluar dari comfort zone Kakak 😁 semangat Kak Mega! Semoga semua resolusi di tahun ini bisa tercapai ya 😉. Aminnnn. Btw, ternyata Kak Mega udah menyiapkan amunisi setelah lama nggak menulis ya 🤭. Aku akan menantikan saat-saat dimana amunisi tersebut satu per satu dilepaskan 😆
terharu aku tuuu dirindukan 🤗🤗 he he, sebenernya amunisi tulisannya nggak banyak-banyak banget, tapi dibandingkan kemarin, ini adalah kemajuan signifikan. Doakan aja ya *lagi-lagi benteng takeshi*
HapusBawaannya emang sirik banget kalau lihat orang yang lari. nah sekarang mau coba udah jauh lebih susah dibanding dulu karena sudah jauh lebih berat. Tapi nggak ada kata terlambat kan yaa 😁😁
Hola mba Mega 😁
BalasHapusSalut, banyak bangettt resolusinya, saya jadi terinspirasi satu dua resolusi yang mba tuliskan. Saya pun pada tahun ini sedang ingin lebih fokus pada kegiatan olahraga, mba 😂 Meski masih malas kalau olahraga jalan atau olahraga yang harus ke luar rumah, jadi sekarang coba kreatif dengan olahraga rumah selain badminton tentunya 🙈 By the way, saya pun ada stretching pagi hari, yang versi rebahan itu, biasanya pagi malam, gampang banget soalnya, bisa dilakukan sambil rebahan pula 😆
Dan toooosss, kita samaan pakai alarm, cuma saya alarmnya sejam sekali untuk minum 1 gelas air mineral 😁 Kalau nggak begini, sulit nanti tercapainya, goals saya ingin minum lebih banyak kalau bisa sehari 3 liter, mba hahahaha. Saya sampai pasang aplikasi water yang khusus untuk tracking air sebanyak apa saya minum perharinya. Semoga semua goals kita bisa tercapai ya, mba. But even nggak semua tercapai, seenggaknya kita sudah berproses lebih baik dari sebelumnya 😍
Semangat mba Mega 🥳🎉
Bener juga. Kalau dibilang banyak, sebenernya cuma dua. Tapi ternyata kalau dijabarkan kok ya jadi panjang??? 😂
HapusKalau aku harus bangun dari kasur, mbak. Tergoda juga ini stretching rebahan, tapi kalo saya kayaknya ga bakal bangun-bangun dari tempat tidur nantinya 😂😂 Kalau malam sekarang saya cenderung ke membaca buku, tapi bener juga ya, stretching juga baik supaya tidur lebih nyaman.
Widiiih 3 liter omggg nyaingin galon?? *ditampol* kalo saya sekarang 1,5 liter aja mbak itu pun udah begah hahahaha. katanya kebanyakan air juga gak baik, tapi saya kurang tahu apakah 3 liter itu masih bisa, mbak? soalnya kayaknya banyak banget 😵
Terima kasih juga mbak Eno buat challenge-nya yang bener-bener membantu dan memotivasi si aku. Semoga aku konsisten 😍 dan semoga bisa mampir-mampir lagi di event-event lainnya dari creameno! hehehehe....
Halo Mba Mega.. sepertinya taun lalu pernah mampir kesini namun lama aku ga kesini lagi.
BalasHapusMba menulisnya dengan rinci sekali. Nah, bagian olahraga aku juga setuju. Mulai dari low impact dulu. Karena aku pun kini mulai melakukan olahraga seperti jalan pagi. Walaupun kadang bolos dan ga rutin 🤣
Semoga satu per satu hal yang Mba harapkan bisa tercapai yaa 😁
Ehh, iya mbak. Kita pernah bertemu tahun lalu, saya juga pernah main ke tempat mbak sepertinya! Ternyata kita ketemu lagi sekarang. I'll make sure to visit!
HapusJalan pagi sekarang aku cuma seminggu sekali mbak, sama itu pun belum tentu. Soalnya lingkungan rumah sekarang memang kurang enak buat jalan pagi, plus ada aja alasannya, salah satunya karena siap-siap ke kantor. Tapi sebenarnya bisa dijadwalkan ya, asal niat 😅😅
Hai mba, target sehat tubuh dan pikiran, dengan beberapa cara yang ditulis, baguus nih utk dicontoh. Apalagi sedang pandemi yang blm kliatan kapan akan berakhir yaaa. Sehat jd wajib. Ga ada cara lain selain olahraga. Aku juga mengutamakan itu dulu utk THN ini. Tiap hari pokoknya harus gerak. Aku pilih beberapa workout dr YouTube yg enak untuk diikuti :). Kalo tentang sehat pikiran, udh paling bener caranya dengan memperbanyak buku dan menulis :D. Dengan begitu pikiran kita ibarat diksh makanan bergizi juga ;)
BalasHapusmbak, bagi-bagi workout youtubenya kalau ada yang betah dan asik. siapa tahu aku bisa nyontek :D hihihi, semoga kita berhasil dengan resolusi lebih banyak gerak tubuh ini ya, soalnya dengan situasi yang ada, kita jadi susah buat kemana-mana.... semoga kita sehat selalu, supaya tetap bisa mengisi tubuh dan pikiran dengan yang bergizi!
Hapustulisan yang bernas sekali mega..dan tertata...keren
BalasHapusaku aminkan semoga segala target yang mega inginkan tercapai...walau dengan underlin tidak ngoyo tadi ya...yang oenting alon alon asal kelihatan hasilnya..tapi betul itu..proses atau inputan untuk menuju ke hasil atawa output itulah yang membuat segala usaha untuk mencapai ke sana terasa berharga hehehe
btw aku juga mau rajin olahraga...pengen mlayuuu eh lari rajin lagi seperti dulu hihi...#menuju target body goal seperti perut jennifer bachdim akutuw hehehhehe...semangaaad
hahahah... makasih mbaaa... aku justru sirik liat tulisan mba mbul yang mengalir banget dan sangat terasa dekat. sampe bisa ikut ketawa-ketawa dan hepi 😆
Hapusiya nih, dulu orangnya ga sabaran (sekarang juga masih), at least bisa latian alon alon dulu lah yaaa..... huhuuu semoga bisa segera tercapai kitaaa target body jennifernya. mbaknya jennifer bachdim, aku jennifer lawrence oceee 🤣
Neng Mega, ini kenapa kamu memulai tahun 2021 dengan sangat bermakna gini sih ahahaha aku kan jadi jiper. Tapi terima kasih ya, tulisan ini jadi reminder yang baik buat aku, juga yang baca. Bulan Januari kemarin luar biasa bikin aku berantakan secara pikiran dan mental. Banyak musibah, jadi bikin aku gak bisa mikir dengan terstruktur, bawaannya emosional, terus semua campur aduk gak fokus. Aku harus tenang, satu-satu jangan sekaligus. Inhale... Exhale...
BalasHapusBtw low back pain, ini aku sering banget denger case ini di temen-temen kantoran. Sering-sering stretching deh, Neng, terus seminggu sekali yoga ringan. Dulu aku pernah sakit punggung, bukan LBP sih, cuman penyebabnya karena kebanyakan duduk dan kakinya diangkat. Itu lho duduk di kursi terus kakinya sila wkwk. Itu bikin bagian tengah tulang rusukku sakit banget. Nah dia sembuhnya pakai yoga. Keren banget sih aku pun bangga bisa sembuh tanpa ke terapis wakakakak. Ikutin yoga for beginner di yutup coba, inshaa Allah bikin punggung enakan dan nafas lebih teratur.
Sehat sehat yaa neng geulis!
uaduuuuh, Mbak Justin kayak yang nggak tahu aja blog itu tempatnya jaim dan pamer keinginan yang setinggi langit. Nah, deretan yang di atas itu kan keinginan, soal sukses enggaknya gimana nanti. HIHIHIH. Tapi lumayan deh sejauh ini saya merasa lebih baik dari tahun kemarin. Kalau aku bukan bulan Januari mbak, tapi kuarter akhir 2020 yang berasa banget berat. Makanya Januari dijadikan turning point.
HapusAku sampai harus ke dokter karena low back pain ini, dan harus cari dokter spesialis. Sekarang masih fisioterapi dulu, salah satunya yoga huhuhu. Semoga bisa lebih konsisten, dan sakitnya berkurang. Soalnya ini ganggu kualitas hidup banget.
Semoga mbak sehat-sehat juga ya, mari kita jaga terus kesehatan badan dan mental apalagi 2021 kita masih harus bergulat sama pandemi.... 🤗