site love: listography
Jumat, Juni 12, 2015
Even I'm not much an organized person, nor punctual, but I love searching and reading about journaling and listing. You'll almost never read tips about them without mentioning their great benefits.
Some of influential great minds in the world kept detailed journal of their lives. Journaling and documenting, actually, brings positive things to your life. The same is being said about lists.
But on the cons side, It takes time. We should dedicate time for it and being consistent. Some people has problems about don't have time for journaling and won't bother to write lists because they don't have time to write. I think those two things are related.
Listography is all about documenting your life in lists. It's simple: just write lists, decide the category, and you can see it on your page. Their interface is kinda an empty corkboard which can you fill with post-its. You can write your ideas, life events, favorite books.
Some people (including me) uses it to write reading list, watched movie list, and important links. The possibility is endless. You can also set your lists to private, if you wish. Pictured above is a snippet of my listography page, which displays some of my lists: music playlists, online account, and the like.
When it comes to journal updates, I became a tad bit lazy, if not super lazy. I will update it for one or two months and then abandoned it. With listography, it's easy to keep documenting those things. And sometimes I prefer to forget it.
Listography kinda makes it easier since I just write my life events on bullets instead of long paragraphs. Short, and I can still remember it, plus visually easy to be read. Just one sentence every you stumble into important life events and that way you can kept your own life journal. And hopefully, you can write longer things.
Listography doesn't have native android apps, so currently I just use their web app on desktop. They do have ios apps though. It's a self-funded project and they also release some books about it. Books? Yep, their kind of journal where you write your lists. Digital to traditional, you can do it in Listography.
Free Wallpaper: Shaping Dreams
Senin, Maret 30, 2015
I made two wallpapers today, with two quotes about dreaming.
Sewaktu kecil, nampaknya mudah untuk menuliskan apa cita-cita kita dan apa yang akan kita lakukan kalau sudah besar. Sewaktu SD dulu, saya menuliskan 'pelukis' dalam kolom cita-cita saya dengan huruf cetak yang rapi. Kemudian hal itu berubah lagi menjadi 'desainer baju', 'desainer interior', 'desainer grafis', dan berputar terus sampai saya besar. Sampai lulus SMA, tampaknya cita-cita itu sudah cukup dan sudah konkret untuk diteruskan hingga saya tidak khawatir dengan masa depan.
But turns out it isn't.
Kalau ditanya sekarang "ingin jadi apa", saya tidak bisa menjawabnya dengan jelas. Ada banyak hal yang diminati, ada banyak hal juga yang dipertimbangkan. Setiap hari selalu muncul pertanyaan, apa yang ingin saya lakukan? Apa yang ingin saya capai? Belum lagi dengan iklan dan kata-kata populer soal passion dan sebagainya, membuat semua hal tampak blur dan saya tidak tahu sekarang berada di mana. Sepertinya semua orang lebih baik dan menjalani hidup yang mereka mau.
The fact is, we will never know. Kita tidak akan pernah tahu masa depan seperti apa, dan apa yang akan terjadi. Karena itu, saya ingin fokus pada 'saat ini' saja. 'Saat ini' saya mungkin belum tahu ingin jadi apa dan apa yang akan saya lakukan di masa depan, tapi mencoba banyak hal dan mengasah kemampuan sambil menunggu 'masa depan' itu datang juga bukan hal yang buruk. Mimpi saya masih berawan dan tidak dapat diketahui pasti, namun yang pasti saya akan terus berjalan untuk membentuk mimpi itu.
Jackson Brown // Erma Bombeck // brush credit to nadinepau
the End of February
Jumat, Februari 27, 2015
Senin sampai Jumat, setiap hari saya menjalani hari yang nyaris monoton karena pekerjaan saya selalu dilakukan di meja. Dan efeknya mulai terasa nih: kreativitas super menurun dan ketika akhir minggu datang yang tersisa tinggal rasa capek. Tidak mandi seharian lalu menonton apa pun yang ada di televisi sambil ngemil-ngemil kecil. Lalu ketika akhir minggunya habis jadi menyesal. Kayaknya ini penyakit orang yang sudah mulai bosan dengan rutinitas deh, jadinya kehilangan pegangan atas diri sendiri. Ya, yang menentukan kita akan senang-senang atau menyesal kan diri sendiri.
Melihat sosial media, kayaknya semua orang bergerak dan melakukan hal menyenangkan dibandingkan saya sendiri yang tergeletak kecapaian di atas kasur untuk kemudian vegetatif seharian. Dan sekarang, being a pretentious as I am, I want to plan my perfect weekend too! Selalu ada alasan menyenangkan tidak jelas sewaktu kita berencana biarpun ujungnya tidak terlaksana semua. At least I'm thinking about it. Well.... for this weekend, I really want to:
Masak. Saya penasaran kepingin nyoba salah satu dari resep temuan ini, biarpun mungkin ujungnya saya akan bikin mi instan yang dimodif sedikit plus telur ceplok goreng: easy sushi, baked mac and cheese, serta pasta with tomato sauce.
Do your errands. Hari biasa saya seringnya males pergi-pergi ke suatu tempat yang mengharuskan saya mengurus sesuatu. Contohnya, sudah satu bulan kamera digital saya yang rusak dibiarkan begitu saja, padahal seharusnya saya membawanya secepatnya ke tempat servis. Jadi, besok saya mau pergi pagi-pagi untuk mengurusnya sebelum nangis karena nggak bisa dipakai ketika saya butuh.
Visiting relatives. I know, ini salah satu kegiatan paling ngebosenin. Nggak selalu jelek, tapi ya, semua pasti merasakan betapa malas dan awkward untuk berkunjung ke tempat saudara, dan mikir lebih enak untuk ngumpul dengan teman-yang-sudah-pasti-paham-apa-yang-kalian-suka-obrolkan dan bukannya ngomongin topik yang bakal langsung dilupakan besok. Bonds are thicker than blood, or so they say. Tapi tetap saja, relasi keluarga adalah hal yang penting dan tetap harus dijaga.
Simply speaking: I'm going to visit my grandparents.
Olahraga. HAHAHAHA. Waktu saya curhat sama beberapa teman saya tentang betapa malas dan lesunya saya, dia langsung memotong "kamu jarang olahraga, ya?". Memang! Maka minggu ini saya harus mulai bersepeda lagi. Dan di dalam dalam hati saya yang terdalam sebenarnya saya penasaran kepingin coba Simple Yoga via youtube. Kemungkinan dan kesempatan untuk berolahraga selalu ada, kita saja yang malas.....
Fixing portfolio. Tahun ini saya pingin mencapai beberapa hal baru, dan untuk itu, ya, dimulai dari memperbaiki portofolio baru. Sudah sejak lama saya meninggalkan proyek personal; ini masih akhir Februari dan kayaknya weekend besok adalah waktu yang tepat untuk memulai. Dan tentu saja, pertama-tama saya harus bangun pagi dulu.
What are you doing for this weekend?
credit: glitter inc, designlovefest, hand of sean font, futura MD font, adobe photoshop
How to Start Your Day Happy
Senin, Februari 02, 2015
Pagi-pagi, ketemu dengan macet, deg-degan apakah akan terlambat atau tidak. Sampai ke kantor buru-buru dan lapar karena belum sarapan, dan sambil sarapan menghadapi tumpukan pekerjaan lalu jadi pusing sendiri. Pulang pun merasa tidak dapat menyelesaikan apa pun... familier?
Ada orang yang bisa memulai setiap harinya dengan semangat '45, tapi itu pastinya bukan saya. Tiap minggu selalu ada alasan bagi saya untuk capek dan kepingin melanjutkan hari Minggu dengan hari Minggu yang lain. Capek, pusing, dan pastinya malas. Bekerja Senin-Jumat membuat hari Sabtu dan Minggu terasa jadi super berharga dan bagaikan hadiah, tetapi hal itu juga dengan mudah membuat hari-hari yang lain terasa seperti neraka. Kasihan juga ya, padahal mereka 'kan nggak bersalah apa-apa, cuma dijadikan hari kerja. Kalau lagi begitu saya merasa jadi manusia paling payah sedunia, tapi ternyata sepertinya majority of netizens juga sering merasakan hal serupa.
"Happiness is not something ready made. It comes from your own actions."- dalai lama
Sekali punya rutinitas, mudah buat kita untuk jatuh ke lubang yang rawan bosan dan stres. Entah karena tanggung jawab kerja, rapat tidak efektif, atau yang lainnya; hal sederhana yang bikin kita jadi malas sekadar untuk memulai hari Senin. But here is the good thing: Suka atau tidak, tetap ada tanggung jawab yang harus kerjakan. It's our life and we can do it freely. kita bisa memilih untuk jadi bahagia dan tidak. Oh, of course, I choose the former.
Nah, bisa saja kita memilih langkah radikal seperti petualangan Eat, Pray, Love a la Julia Roberts atau segera memasukkan surat mengundurkan diri dan memulai bisnis baru di bidang perdamaian dunia, tapi mari buat kebahagiaan lewat hal-hal yang sederhana dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)