the End of February
Jumat, Februari 27, 2015
Senin sampai Jumat, setiap hari saya menjalani hari yang nyaris monoton karena pekerjaan saya selalu dilakukan di meja. Dan efeknya mulai terasa nih: kreativitas super menurun dan ketika akhir minggu datang yang tersisa tinggal rasa capek. Tidak mandi seharian lalu menonton apa pun yang ada di televisi sambil ngemil-ngemil kecil. Lalu ketika akhir minggunya habis jadi menyesal. Kayaknya ini penyakit orang yang sudah mulai bosan dengan rutinitas deh, jadinya kehilangan pegangan atas diri sendiri. Ya, yang menentukan kita akan senang-senang atau menyesal kan diri sendiri.
Melihat sosial media, kayaknya semua orang bergerak dan melakukan hal menyenangkan dibandingkan saya sendiri yang tergeletak kecapaian di atas kasur untuk kemudian vegetatif seharian. Dan sekarang, being a pretentious as I am, I want to plan my perfect weekend too! Selalu ada alasan menyenangkan tidak jelas sewaktu kita berencana biarpun ujungnya tidak terlaksana semua. At least I'm thinking about it. Well.... for this weekend, I really want to:
Masak. Saya penasaran kepingin nyoba salah satu dari resep temuan ini, biarpun mungkin ujungnya saya akan bikin mi instan yang dimodif sedikit plus telur ceplok goreng: easy sushi, baked mac and cheese, serta pasta with tomato sauce.
Do your errands. Hari biasa saya seringnya males pergi-pergi ke suatu tempat yang mengharuskan saya mengurus sesuatu. Contohnya, sudah satu bulan kamera digital saya yang rusak dibiarkan begitu saja, padahal seharusnya saya membawanya secepatnya ke tempat servis. Jadi, besok saya mau pergi pagi-pagi untuk mengurusnya sebelum nangis karena nggak bisa dipakai ketika saya butuh.
Visiting relatives. I know, ini salah satu kegiatan paling ngebosenin. Nggak selalu jelek, tapi ya, semua pasti merasakan betapa malas dan awkward untuk berkunjung ke tempat saudara, dan mikir lebih enak untuk ngumpul dengan teman-yang-sudah-pasti-paham-apa-yang-kalian-suka-obrolkan dan bukannya ngomongin topik yang bakal langsung dilupakan besok. Bonds are thicker than blood, or so they say. Tapi tetap saja, relasi keluarga adalah hal yang penting dan tetap harus dijaga.
Simply speaking: I'm going to visit my grandparents.
Olahraga. HAHAHAHA. Waktu saya curhat sama beberapa teman saya tentang betapa malas dan lesunya saya, dia langsung memotong "kamu jarang olahraga, ya?". Memang! Maka minggu ini saya harus mulai bersepeda lagi. Dan di dalam dalam hati saya yang terdalam sebenarnya saya penasaran kepingin coba Simple Yoga via youtube. Kemungkinan dan kesempatan untuk berolahraga selalu ada, kita saja yang malas.....
Fixing portfolio. Tahun ini saya pingin mencapai beberapa hal baru, dan untuk itu, ya, dimulai dari memperbaiki portofolio baru. Sudah sejak lama saya meninggalkan proyek personal; ini masih akhir Februari dan kayaknya weekend besok adalah waktu yang tepat untuk memulai. Dan tentu saja, pertama-tama saya harus bangun pagi dulu.
What are you doing for this weekend?
credit: glitter inc, designlovefest, hand of sean font, futura MD font, adobe photoshop
How to Start Your Day Happy
Senin, Februari 02, 2015
Pagi-pagi, ketemu dengan macet, deg-degan apakah akan terlambat atau tidak. Sampai ke kantor buru-buru dan lapar karena belum sarapan, dan sambil sarapan menghadapi tumpukan pekerjaan lalu jadi pusing sendiri. Pulang pun merasa tidak dapat menyelesaikan apa pun... familier?
Ada orang yang bisa memulai setiap harinya dengan semangat '45, tapi itu pastinya bukan saya. Tiap minggu selalu ada alasan bagi saya untuk capek dan kepingin melanjutkan hari Minggu dengan hari Minggu yang lain. Capek, pusing, dan pastinya malas. Bekerja Senin-Jumat membuat hari Sabtu dan Minggu terasa jadi super berharga dan bagaikan hadiah, tetapi hal itu juga dengan mudah membuat hari-hari yang lain terasa seperti neraka. Kasihan juga ya, padahal mereka 'kan nggak bersalah apa-apa, cuma dijadikan hari kerja. Kalau lagi begitu saya merasa jadi manusia paling payah sedunia, tapi ternyata sepertinya majority of netizens juga sering merasakan hal serupa.
"Happiness is not something ready made. It comes from your own actions."- dalai lama
Sekali punya rutinitas, mudah buat kita untuk jatuh ke lubang yang rawan bosan dan stres. Entah karena tanggung jawab kerja, rapat tidak efektif, atau yang lainnya; hal sederhana yang bikin kita jadi malas sekadar untuk memulai hari Senin. But here is the good thing: Suka atau tidak, tetap ada tanggung jawab yang harus kerjakan. It's our life and we can do it freely. kita bisa memilih untuk jadi bahagia dan tidak. Oh, of course, I choose the former.
Nah, bisa saja kita memilih langkah radikal seperti petualangan Eat, Pray, Love a la Julia Roberts atau segera memasukkan surat mengundurkan diri dan memulai bisnis baru di bidang perdamaian dunia, tapi mari buat kebahagiaan lewat hal-hal yang sederhana dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)