Angkat tangan kalau kalian juga pejuang 9-5 dalam ruangan seperti saya. Sebagai pekerja kantoran dengan jam kerja tetap, rutinitas 9-5 (atau 8-4, atau 10-6, you name it) adalah hal yang menjadi makanan sehari-hari. 

Diterpa macet pagi hari, ditambah pekerjaan yang tidak habis-habis dan bermacam obligasi saat jam kerja, bisa membuat tubuh capek tanpa terasa. Untuk mencegah burnout, kita juga perlu menjaga agar kondisi tubuh saat jam kerja tetap prima. Mencintai diri sendiri dimulai dari merawat diri sendiri, termasuk saat bekerja. 


Lagian, kalau kondisi tubuh dan mental buruk, pastinya pekerjaan juga nggak bisa diselesaikan dengan efektif - berujung dengan membuatnya bertumpuk, dan bikin stresnya makin numpuk juga. Atau membuat produktivitas kerja menurun dan hanya diisi dengan mindless browsing. (yes, I'm guilty of this so many times)

Saya bekerja di dalam ruangan, di depan meja, dengan jam kerja tetap setiap harinya, tetapi tips-tips di bawah tidak eksklusif hanya untuk pejuang depan komputer, kok. Semua tipsnya mudah dan tentu saja... mayoritas tidak perlu biaya. Iya dong. Apalah saya tanpa hal yang murah.

1. Air minum adalah teman

Bekerja di dalam ruangan dengan pengatur suhu membuat kulit lebih mudah kehilangan kelembapan alaminya. Apalagi kalau tidak ada air humidifier di dalam ruangan. Karena itu, menjaga tubuh terhidrasi dengan meminum air secara rutin adalah solusinya. Air putih ya, karena kopi dan minuman berkafein lainnya justru akan membuat kita dehidrasi.

Jangan malas berjalan ke dispenser terdekat untuk mengambil air minum. Kalau memang malas a la saya, kalian bisa mengganti mug dengan botol yang kapasitasnya besar, sehingga tidak perlu bolak-balik. Saya sendiri menggunakan botol dengan kapasitas 1,4 liter. Target saya, seisi botol itu harus habis saat waktunya pulang kerja.

2. Perhatikan temperatur ruangan

Jadi ternyata, temperatur AC ruangan kantor memang disesuaikan untuk laki-laki. Maka jangan heran kalau lebih banyak perempuan yang kedinginan di dalam ruangan kantor daripada laki-laki, karena secara biologis tubuh mereka lebih banyak memproduksi panas. 

Ada cerita sedih di balik tips yang ini. Sejak pertengahan tahun kemarin, saya pindah lokasi kubikel jadi lebih dekat ke AC sentral ruangan. Karena pendingin ruangan itu memang sudah tua, saya tidak terlalu terganggu dengan suhunya. Sampai dua bulan yang lalu, pendingin ruangan itu diganti. Awalnya tidak terlalu terasa, tapi waduh, saya kena infeksi sinusitis sampai susah berjalan dengan benar. Kepala serta bahu saya pun terus-terusan sakit.

Dalam jangka panjang, tentu akibatnya akan lebih buruk untuk kesehatan (yha, kemarin juga sakitnya sampai sebulan). Jadi, sejak saat itu, saya selalu berbekal jaket yang lumayan tebal untuk dipakai... menutupi kepala. Kalau memungkinkan, pastikan kita berada di posisi yang jauh dari pendingin ruangan, atau kompromi untuk menyesuaikan suhu. Sediakan sweter di kantor kalau-kalau temperatur mendadak turun drastis.

3. Jangan lewatkan jam istirahat makan siang

Untuk orang pemalas seperti saya, lebih enak kalau makan siang dimakan di depan komputer sambil browsing youtube atau lainnya. Sekarang, kebiasaan ini sebisa mungkin saya hilangkan. Kalaupun nantinya saya menghabiskan istirahat dengan browsing, minimal separuh waktunya saya pakai untuk makan siang dan mengobrol bersama teman.

Jam istirahat tentu ada bukan tanpa alasan - dia memberikan kita jeda dari melihat layar komputer terus-menerus dan menghirup udara di luar ruangan. Jadi, jangan sampai menyia-nyiakan waktu ini untuk hal lain, apalagi masih mengurusi pekerjaan. Lain lagi kalau memang sedang mengejar tenggat waktu (tapi juga jangan sering-sering, lah). Hindari melihat layar komputer atau ponsel saat istirahat, dan gunakan jam istirahat benar-benar untuk rileks.

Kalau memungkinkan, coba tidur sekitar lima belas sampai dua puluh menit. Ini juga favorit saya: tidur bisa benar-benar menyegarkan otak yang penat, soalnya. Lumayan untuk penyegaran sebelum terjun ke dalam pekerjaan lagi. Memang agak susah sih kalau yang nggak terbiasa tidur di tengah keramaian, tapi bisa dilatih! (Yakin? Iya, dengan niat semua bisa. Niat tidur lho ini, bukan niat olahra... eh.)

4. Bangkit dari kursi dan lakukan senam ringan

Zaman sekarang, duduk bisa dibilang memiliki efek yang mematikan seperti rokok (saya menulis ini sambil duduk sih. Hmmm). Terlalu lama duduk dapat menyebabkan meningkatnya risiko diabetes, serangan jantung, dan tentu saja, kenaikan berat badan. Sambil ngetik ini saya jadi serem sendiri dan berniat akan makin mengencangkan disiplin untuk bergerak setiap kali duduk lama.

Idealnya, setiap satu jam duduk, kita selingi dengan bergerak lima sampai sepuluh menit. Karena kalau asyik bekerja kita bisa jadi lupa, saya menggunakan aplikasi Eyeleo untuk membantu saya mengingatkan kalau sudah tiba waktunya untuk bergerak. Selain memberikan pengingat untuk bangkit dari kursi, aplikasi ini juga memberikan waktu istirahat singkat dan latihan sederhana untuk mata.

Banyak yang bisa kita lakukan dalam waktu sepuluh menit. Ke toilet, menunaikan ibadah, atau mengisi botol air minum hanyalah beberapa di antaranya. Boleh juga ke tempat teman untuk mengobrol, atau kalau yang mau ekstrem, mencoba beberapa latihan olahraga sederhana dari Darebee. Mereka bahkan punya set latihan khusus buat dilakukan di sela-sela jam kantor.


5. Pilih cemilan sehat

Ini terus terang gak susah buat saya, tapi sekarang saya lagi berusaha. Hiii. Cemilan yang tersedia di kantor saya adalah keripik asin-manis-pedas nan kaya msg. Enak yang bikin guilty pleasure gitu lho hahaha. Selain numpuk gula, kolesterol, gizinya juga nooolll.... Mana kalau saya lagi eneg sama kerjaan, bawaannya pengen ngemil terus 😞 Mungkin masih jauh perjalanan saya buat jadi cewek kece yang cemilannya granola dan chia seeds setiap hari, tapi sedikit-sedikit deh.

Karena saya punya maag juga, memang saya tidak boleh membiarkan perut kosong terlalu lama. Kalau sedang rajin, saya membawa biskuit dari rumah (satu bungkus besar yang jatahnya dibagi untuk beberapa hari), atau membawa buah seperti pisang dan tomat. Tahun depan saya sudah bisa jadi cewek-kece-yang-cemilannya-granola-dan-chia-seeds setiap hari belum ya? Mari kita lihat.

6. Jaga kulit tetap lembap

Kalau tadi bicara soal kelembapan dari dalam, sekarang kelembapan dari luar. Udara AC yang bikin kering bikin kulit tangan menderita. Begitu juga kulit wajah. Jadi selain menggunakan SPF dan pelembap saat berdandan di pagi hari, jangan lupa mengaplikasikan ulang setelah jam istirahat, apalagi wajah yang terkena air wudhu selepas ibadah.

Selain stok SPF dan pelembap, ada baiknya juga menyediakan hand and body lotion di laci serta hand cream untuk yang tangannya ekstra kering (saya). Awalnya sih saya cuek soal ini, tetapi setelah melihat jari-jari tangan super kering karena terkena pendingin ruangan, debu, dan cairan pencuci piring, akhirnya saya mencoba berinvestasi pada hand cream and I will never go baccccck!

Pilihan saya saat ini adalah Hand Cream seri Floral Collection dari Marks and Spencer. Teksturnya cukup nyaman, mudah menyerap, dan harganya masih terjangkau. Sayang sekali, belum ada merek lokal yang nyantol di saya. Antara tidak ada efek melembapkan sama sekali, atau baunya bikin eneg satu kubikel dan kubikel tetangga. (Disarikan dari kisah nyata op kors.)


7. Investasi pada earphone/headphone berkualitas

Hidup berkubikel kadang membuat privasi berkurang. Lagi konsentrasi, mendadak terdengar heboh dari sisi lain ruangan. Saat hendak fokus, eh telinga terdistraksi dengan obrolan di sebelah. Bagi saya earphone/headphone yang bagus itu penting. Tidak perlu yang jutaan a la beats-nya Justin Bieber, yang penting kualitasnya cukupan dan mereknya bukan merek tidak jelas.

Kalau sudah ada headphone, tentunya, musik jadi hal penting. Saya lebih mudah konsentrasi dengan dibantu musik. Kadang butuh yang liriknya saya hafal, biar bisa sambil karaoke. (Saya suka karaokean dengan tidak tahu diri di kubikel. Selama nggak berisik sampai ada yang terganggu, nggak masalah.) Kadang juga butuh yang instrumental, supaya bisa konsentrasi di pekerjaan dan bukannya baperin lagu.

Final Verdict

Kantor untuk saya sudah seperti rumah kedua. (Kata teman kantor sih, itu karena belum ada yang nunggu saya pulang di rumah, hahaha). Makanya, penting bagi saya untuk membuat diri senyaman mungkin. Kalau soal coworker, atau beban kerja, memang ada hal yang tidak bisa kita kendalikan - tapi paling tidak, hal-hal di atas bisa membantu kita setidaknya untuk tetap nyaman.

Akhir-akhir ini saya lagi doyan nyari stationery buat meja via online, dan rasanya kok susah banget buat nyari stationery yang lucu-lucu tapi nggak kelewat cute kayak buat anak SD/SMP. I want something feminine but not too cute. Ada yang punya rekomendasi enaknya beli di mana?

Semoga hari kerja kalian juga tetep nyaman meskipun sibuk, by the way! Selamat menyambut workweek lagi maksudnya, hihihi.